Asin Naga / Galah Asin

Galah asin, adalah sejenis permainan tradisional dari Indonesia. Permainan ini adalah permainan grup yang terdiri dari dua grup yang  masing-masing tim berisi 3 – 5 orang .Permainan ini sangat digemari karena selain seru juga terdapat tantangan karena sangat sulit untuk selalu berjaga dan berlari secepat mungkin .ini melatih ketangkasan, strategi, kecepatan, dan kecerdikan.

 

Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan luas dengan acuan garis-garis yang ada  yang  kemudian dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Di permainan ini , salah satu tim akan menjadi penjaga, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal biasanya hanya satu orang, maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.

Inti permainan ini adalah menghalang-halangi lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

 

Tari Jepen

Tari Jepen adalah sebuah tari  tradisional Khas suku Kutai, kesenian ini sangat populer dan masih sangat dilestarikan  oleh masyarakat di Bengalon.

Tari Jepen adalah kesenian rakyat Kutai yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam.

Tarian ini menggambarkan kebersamaan , keceriaan , dan tali persaudaraan yang erat.

tari jepen biasanya ditarikan secara tunggal atau berpasangan.

Tarian indah ini merupakan gerakan yang enerjik dengan keselarasan langkah kaki dan lambaian tangan

1

Tari jepen di-iringi dengan alunan musik “Tingkilan” ,yaitu sejenis musik yang juga merupakan musik tradisional khas suku kutai. Alat musiknya menggunakan gambus (sejenis gitar berdawai) dan gendang dan berbagai alat musik lainnya.

Di Bengalon sendiri terdapat beberapa sanggar tari yang melestarikan kesenian ini , salah satunya adalah sanggar tari “Untung Benua” .

Sanggar tari yang di ketuai oleh bapak Syaiful Bakhri ini biasanya mengisi acara-acara resmi maupun mengikuti festival tari jepen , personilnya sendiri adalah anak muda-mudi bengalon , prestasi yang telah diraih oleh sanggar tari ini iyalah beberapa kali mendapat juara dalam festival seni dan baru-baru ini mewakili kutai timur -indonesia dalam pagelaran Chingay Parade di Singapore (2013)

Anak-anak ini di latih oleh “Kak Abdul” begitulah mreka menyebutnya , bagi kak Abdul mengembangkan tarian Jepen bukan sekedar menyalurkan hobi namun juga untuk mengembangkan dan melestarikan tarian budaya.

aaaaaaaaaaaaaank unb

( Untung Benua)

PicsArt_1346196118146

(Bersama sang Pelatih)

542756_414545108637078_1223511995_n

(chingay parade-singapore)

Kesenian olahraga Sumpit

Mungkin banyak orang  yang hanya mengenal sumpit sebagai senjata tapi sekarang Besumpit tidak hanya dipergunakan untuk berburu saja , namun juga menjadi salah satu olahraga kresi dikalimantan terutama di bengalon ini.

Besumpit sendiri masih sangat di gemari oleh masyarakat di era globalisasi ini.

Sumpit  merupakan senjata tradisional berupa pipa panjang yang di dalamnya disisipkan sebuah panah kecil yang kemudian dilontarkan dengan dengan cara di tiup.

248386_110212162403709_1539098_n

Selain  sebagai senjata untuk berburu, konon sumpit juga menjadi simbol perlawanan masyarakat Kalimantan terhadap penjajah.

Konon katanya para penjajah lebih takut terhadap sumpit daripada senjata laiinya , dikarenakan panah dari sumpit keluar secara diam-diam dan tanpa mengeluarkan bunyi, selain itu panah juga dilumuri  dengan sejenis racun yang dibuat dari ramuan getah pohon yang pada masa itutidak memiliki penawar yang bisa mengobati racun dari anak panah sumpit tersebut.

 

kini di jaman modern seperti sekarang “Besumpit” biasanya di adakan untuk perlombaan atau festival , salah satunya iyalah festival Erau yang dilaksanakan di Kutai kartanegara.

dan masyarakat bengalon pun turut serta mengikuti festival itu .

Tingkilan

–          Tingkilan

 

2012-02-04 11.37.19

Siapa yang gak kenal dengan alunan musik  merdu yang satu ini ?

Musik yang kental dengan tradisi kutai-nya..kalau kalian yang belum pada tau jangan khawatir ini aku kasi tau 😀
Tingkilan merupakan seni musik khas suku Kutai , musik yang lahir seiring dengan masuknya agama Islam ke kerajaan Kutai ini memiliki kesamaan dengan kesenian rumpun Melayu.

 Musik Tingkilan disertai dengan nyanyian-nyanyian  yang biasanya dibawakan oleh dua orang penyanyi yaitu  pria dan wanita namun , ada juga yang menyanyikannya secara solo.

Tingkilan Memiliki arti yaitu “menyindir”  lewat pantun dan musik , liriknya sendiri merupakan ungkapan nasihat, pujian ,kritik, dan sindiran yaitu saling mengejek dengan menggunakan kata-kata yang lucu dan menghibur , liriknya sendiri menggunakan bahasa kutai.

Alat musik yang digunakan adalah Gambus , gendang kecil atau gendang sejenis rebana,gitar kecil , bass dan biola. Masyarakat Bengalon biasanya melantunkan musik Tingkilan ini untuk mengisi acara-acara ataupun untuk mengiringi tari khas Kutai, yaitu Tari Jepen.

Makanya .. musik ini sanggat di gemari oleh masyarakat.

Suatu kebanggaan bagi seorang generasi muda Bengalon bila dia bisa memainkan musik tingkilan , yaitu musik yang diakui sebagai kesenian kerajaan.

 

249708_105827022842223_582492_n (contoh gambar gambus)

DSC01920   (Contoh Gendang)

Gasing

Di Bengalon kita juga bisa menemukan banyak banget kesenian tradisional , itu karena masyarakatnya sangat mencintai dan menghargai warisan budaya mereka.

Bukan Cuma orang tua , tapi semua kalangan sangat antusias dalam melestarikan budayanya.

Salah satunya ini nih :

–   Gasing – permainan gasing khas kutai

cats

“Begasing” adalah permainan tradisional Kalimantan Timur , yang dimainkan oleh masyarakat pedalaman maupun masyarakat pesisir pantai. Permainan ini memerlukan kecepatan,kecermatan dan konsentrasi dari si pemain.di Bengalon , Permainan ini dilakukan tidak mengenal musim dan tidak mengenal umur , dari anak kecil sampai orang tua pun sangat gemar memainkannya.

Dalam permainan ini menggunakan Gasing yang terbuat dari bahan kayu keras , bentuknya yang unik yaitu bagian atas yang disebut kepala berbentuk bulat dengan diameter 1,5 cm, tinggi 2 cm yang di bagian puncaknya dibuat agak miring , dengan bagian tengah berbentuk bulat yang dimana semakin ke bawah semakin runcing. Titik pertemuan ini harus pada pertengahan sehingga gasing ini seimbang.
kemudian peralatan lain  yang dibutuhkan adalah Tali yang terbuat dari kulit kayu Jomok yang dibuat dengan cara memukul kulit kayu untuk membuang kulit luar dan kemudian dijemur. kulit kayu yang kering kemudian  dipilih sebesar jari tangan . Biasanya semakin keujung semakin kecil. Tergantung dengan besarnya gasing yang akan dipakai panjang tali yang digunakan biasanya1-1,5 meter.

Oke , sekarang mari kita bahas tentang jalannya permainan 😀

Untuk memulai permainan ini , para pemain akan memutarkan gasingnya sekuat tenaga dengan cara melilitkan tali pada gasing yang dimulai dari kepala gasing sampai sekitar perut gasing. Setelah itu masing-masing pemain akan melepaskan gasingnya dengan cara menarik tali hingga terlepas dari tanah dan berputar secara “beturai” yang artinya secara serentak . Gasing yang berhenti duluan akan dinyatakan kalah namun ,  jika gasing berhenti secara bersama-sama maka permainan harus diulang dan jika salah satu pemain memukulkan gasingnya tapi tidak mengenai sasaran atau yang dalam bahasa Kutai disebut Tebut , atau sewaktu memukulkan gasing haluan tetap berputar dan berhent maka pemain tersebut turun posisinya menjadi haluan. Sedangkan gasing yang sebagai haluan naik jabatannya menjadi mentri.
Di waktu gasing haluan masih dalam keadaan berputar maka pemain berikutnya (raja) boleh melakukan pukulan dan kalau mengeni sasaran maka untuk permainan selanjutnya dia tetap menjadi raja.Tetapi jika tidak mengenai sasaran maka pemain tersebut akan turun kedudukan menjadi mentri.Para pemain akan silih berganti posisi dan kedudukan sehingga pemain yang paling lama menjadi haluan akan dinyatakan sebagai pihak yang kalah.

nah gimana ?seru kan.. tertarik untuk mencoba ? 😀

kampong etam “Bengalon”

Mungkin temen-temen tidak banyak yang mengenal Kecamatan Bengalon.

Yakk benar..itu karena wilayahnya memang terletak di pedalaman,cari di GPS juga gak bakal ketemu.

Nah kali ini aku bakal nge-posting tentang tempat tinggal tercintaku yang indah ini 😀

Bengalon adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Kutai Timur – Kalimantan Timur , jaraknya sekitar 225 km sebelah utara dari Kota Samarinda atau sekitar 310 km dari Kota Balikpapan.
Lama waktu yang dibutuhkan untuk menuju Bengalon adalah sekitar 5-7 jam jika perjalanan dimulai dari kota Samarinda. Wiih lumayan lama juga yaa..

                                                 y

Di Bengalon semuannya masih bersifat sederhana dan tradisional,namun seiring berjalannya waktu , kini Bengalon mulai mengalami perkembangan.Ini dibuktikan dengan mulai ramainya bangunan yang didirikan disini.

Masyarakat bengalon juga terkenal ramah , memiliki sosialisasi yang tinggi,dan menjunjung tali persaudaraan yang erat,nahh jadi…. jika berkunjung di bengalon terus gak senyum wahh itu perbuatan ilegal namanya..haha

Next aku bakal cerita sedikit tentang sejarah Bengalon.

Bengalon sendiri memiliki beberapa versi yang nyebutin gimana sejarah terbentuknya wilayah Bengalon , nah ini cerita yang aku denger melalui seorang narasumber,kalau kurang tepat maaf deh Just leave a comment dan aku bakal melengkapinya , semoga ini bakal menambah rasa cinta kita sama Bengalon kita ini 🙂

Dulunya Daerah Bengalon dikenal dengan nama Kampung Sepaso.

Sepasoa dalah tanah sumahan atau tanah sesembahan (jujuran) dari Raja Kutai bernama Aji Batara Agung paduka Nira yang hendak meminang seorang putri Bengalon yang bernama Putri Petung.

Disebutkan bahwa putri Bengalon meminta “membilang kersik sebokor, membilang karang selanjung, membilang daun rinding yang bergerak “. Aji Batara Agung Batara Nira menyetujui dengan menyebutkan bahwa ” mana-mana yang mendengar Petong ini meletop, itulah sumahannya, mana-mana yang tidak mau menurut itu katakan kepada aku, akulah lawannya dan lagi orang Bengalon hingga jenangku sampai di anak cucuku hingga bersahabat saja dengan anak cucuku. Mana-mana yang menjadi raja di negeri Kutai inilah perjanjian Kutai dengan Bengalon sampai hari ini tiada memberi upeti ke Kutai Kartanegara sebab sumuhannya belum habis dibayar. Jika susah Bengalon susah juga Kutai, dan jika susah Kutai susah juga Bengalon sampai sekarang ini.
Dan pada akhirnya Putri Bengalon dijadikan Paduka Ratu dari Kerajaan Kutai Kertanegara.

Ada juga yang menyebutkan bahwa Bengalon terbentuk karena di sekitar sungai banyak terdapat pohon Bengalon makanya disebut dengan wilayah Bengalon.

Bengalon terdiri dari 4bagian yaitu Desa Sepaso timur ,Sepaso barat , Sepaso timur dan sepaso induk.

ityi

 

Mungkin di kota-kota besar kesenian dan tradisi budaya asal sudah mulai dilupakan ,  mungkin karena makin banyaknya pengaruh dari budaya-budaya asing , yah seperti yang kita tau di masa kini banyak yang lebih tertarik sama Dance modern yang di bawain sama orang luar di banding sama tari-tarian khas indonesia punya..belum lagi yang cinta banget sama lagu yang bahasanya belum tentu kita ngerti artinya apaan , contohnya itu tuh yang di nyanyiin sama Girl band and BoyBand yang kalo dinyanyiin bibir bisa ikutan keselo , tapi giliran ditanya lagu daerah masing-masing yahh pada gak tau -_-

Belum lagi anak muda sekarang bela-belain belajar bahasa asing Cuma buat gaya-gayaan doang,pengen dibilang mirip gitu?yaelah fanatik banget -_- Ironis-nya  lagi , waktu di tes pakai bahasa daerah sendiri ehh pada gak bisa terus garuk-garuk kepala ..aduuhh *tepuk jidat*

Nge-fans  itu boleh guys tapi jangan sampai ngelupain tradisi sendiri dong . okee 🙂

Nah berbeda dengan kota-kota besar , di Bengalon ini kita  bukan cuma bisa ngeliat pemandangan yang indah dan ketemu sama masyarakat yang ramah-ramah  aja loh tapi kita juga bisa menemukan banyaknya kesenian khas kalimantan.

(Note : Mungkin Cuma segitu yang bisa aku ceritain,tapi janji deh aku bakal nge-posting lebih lengkap dan lebih akurat lagi. Just Leave a comment okay )

Semoga bermanfaat…